Sabtu, 14 Juli 2012

DIET SUKSES ALA AYU PRATIWI

KOMPAS.com - Penampilan dan bentuk tubuh penting bagi Ayu Pratiwi, untuk menunjang profesinya sebagai aktris dan perannya selaku Puteri Indonesia Pariwisata 2009. Berbagai model diet pun dicobanya untuk mendapatkan tubuh ideal. Banyak pilihan diet yang membuatnya sukses menurunkan berat badan, namun tak semuanya berdampak baik untuk kesehatan fisiknya. "Tak bisa dipungkiri, berat badan dan bentuk tubuh harus dijaga karena ketika syuting di TV berat badan akan terlihat 5 kg lebih besar," ungkap Ayu kepada Kompas Female, dalam acara talkshow Perempuan Cerdas dan Bergaya diadakan Mustika Ratu, di Pejaten Village, Jakarta Selatan, Sabtu (21/4/2012).

Bagi Ayu, butuh perjalanan panjang dan keberanian untuk mencoba berbagai program diet yang tepat. "Sejak SMA saya sudah mulai mencoba-coba untuk melakukan diet yang disarankan teman-teman," ungkap perempuan yang kini menjalani peran baru sebagai brand ambassador Mustika Ratu.

Ayu mengakui saat menjalankan diet, ia hanya memercayakan saran dari teman-temannya tanpa berkonsultasi dengan dokter gizi. "Pada dasarnya saya suka banget makan, jadi agak sulit untuk mengerem kebiasaan makan ini," bebernya. 

Program diet coba-coba ini dilakukannya sejak SMA sampai kuliah. Ia juga mengaku pernah mencoba diet dengan tidak makan nasi sama sekali dan menggantinya dengan hanya makan kentang rebus. Namun, diet ini hanya bertahan selama tiga bulan. Ia juga pernah mencoba diet dengan menjadi vegetarian. Cara ini pun tak berjalan lancar. Diakuinya tak mudah menjadi vegetarian ketika setiap harinya ia harus makan di luar rumah yang tak banyak memberikan pilihan makanan untuk vegetarian.

Salah satu cara diet yang salah adalah dengan meniadakan sarapan. Hal ini pun pernah dilakukan Ayu namun tak berlanjut karena ia menyadari, meniadakan sarapan justru memicu rasa lapar berlebihan sepanjang hari. 

"Justru sarapan itu sangat penting apalagi ketika diet, karena dengan sarapan bisa membantu meningkatkan stamina dan juga menahan diri dari rasa lapar," tukasnya. 

Ayu pun kembali rutin sarapan, dengan menjaga jumlah asupan kalori dan memastikan ia tetap sarapan meski hanya dengan menyantap roti atau segelas susu.

Tidak makan diatas jam enam
Berbagai cara diet yang dilakukan Ayu membuat tubuhnya cenderung lemas. Agar tak lunglai, ia pun kembali makan seperti biasa dengan jumlah banyak, hingga akhirnya mengakibatkan bobot tubuhnya naik sekitar 10 kg.

Setelah berjuang mencari cara menurunkan bobot tubuh, ia pun menemukan cara yang dianggap sesuai untuk tubuhnya. Ayu memilih mengatur pola makan dan membatasi kalori yang masuk setiap harinya. Pola makan yang dijalankannya saat ini adalah dengan selalu sarapan pagi minimal dengan susu, kemudian makan aneka kudapan saat menjelang makan siang, makan siang dengan makanan biasa namun mengurangi porsi nasi, makan snack sore hari, dan makan malam. 

"Saya juga tidak makan makanan manis, karena selain kurang baik untuk diet, saya juga tidak terlalu menyukainya," katanya.

Selain membatasi jumlah kalori yang masuk, Ayu juga mengatur waktu makan dengan lebih disiplin. Waktu terakhir untuk makan bagi Ayu, setiap harinya adalah, antara pukul 17:00-18:00. Ayu menerapkan pola makan malam lebih awal.

"Awalnya sulit dan sering merasa lapar, tapi lama-kelamaan sudah mulai terbiasa," tukasnya. Dengan pola makan ini, ia mampu menurunkan bobot tubuhnya sekitar 6 kg.


Bagi Ayu, penting bagi setiap orang untuk mengenali kebutuhan dan kemampuan tubuhnya saat melakukan diet. Menemukan diet yang tepat akan membantu mencapai hasil yang diinginkan.

0 komentar:

Posting Komentar